Selasa, 16 Juli 2019

Bahaya Pakan Ternak AGP Bagi Kesehatan Tubuh Manusia


Blitar, detik.com - Ternak yang diberi pakan bercampur Antibiotic Growth Promoters (AGP), ternyata berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Residu antibiotik pada jaringan otot ayam atau telur, membuat manusia mengalami resistensi (kebal) pada beberapa jenis antibiotik.

Selama ini ada pemahaman yang salah, beredar luas di masyarakat. Awam beranggapan, ayam disuntik hormon pertumbuhan sehingga berpengaruh pada pertumbuhan manusia yang mengkonsumsi dagingnya.

"Itu anggapan yang salah. Kemudian muncul pemahaman, anak wanita lebih cepat mengalami datang bulan. Atau anak sekarang cenderung banyak yang obesitas. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, pakan ayam dicampur antibiotik," jelas Kabid Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati di kantornya Jalan Semeru, Selasa (6/2/2018).

Jika manusia mengkonsumsi daging atau telur ayam yang diberi pakan AGP, lanjut Christine, maka dampaknya akan mengalami resistensi pada beberapa jenis antibiotik.

"Antibiotik pada AGP itu untuk membunuh bakteri patogen pada pencernaan ayam. Seperti Salmonella, Campylobacter, Enterococci dan Escherichia coli. Beberapa kasus pencernakan pada manusia akibat bakteri itu, pasien sudah kebal dengan antibiotik seperti Klorafenikol dan Tetrasiklin," ungkapnya.
Pada penanganan klinis di tingkat puskesmas, lanjutnya, pemakaian Kloramfenicol lebih sedikit dibanding Thiamfenicol. Thiamfenicol ini merupakan antibiotik generasi berikutnya. 

Christine menambahkan, sebuah penelitian di Semarang pada 2003 sudah menyebutkan mulai terjadi resistensi pada kedua antibiotik tersebut. 

"Bahkan penelitian itu juga mengungkapkan mulai terjadi resistensi pada antibiotik Sefalospurin. Padahal ini merupakan antibiotik generasi ke III atau terbaru," paparnya.

Menurut Christine, pemakaian AGP pada pakan ternak, menuntut manusia untuk mencari antibiotik-antibiotik baru.

"Dari referensi yang saya dapat, AGP dipakai Inggris sejak 1950. Dan mulai dilarang sejak awal tahun 2000. Kita ini termasuk telat ya," pungkasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar